FIlosofi Pencarian

PS : Reblogged from : masandriyandas.wordpress.com

Aku pernah berdiri di suatu titik, tapi bukan di akhir itu juga aku mengakhiri karena akhir dari segalanya akan menjemput kita dengan sendirinya ia bilang "Perjuangan sudah selesai, yuk mari pulang".  Ada banyak tangisan yang merebah dalam hati, kegalauan pasca SMA yang menjemukan. aku tak bisa hidup menjadi seorang yang diam dan tidak memiliki kesibukan ter-arah. atau karena pandangan hidup ku yang terlalu saintis dan rasional, berfikir radikal (dalam artian lain), aku ingin menjadi seorang ilmuan penerbangan, aku tidak akan bahas lagi kenapa aku menjadi Ilmuan penerbangan.

Setiap yang hidup dan memiliki kekuatan ia akan terus bermimpi, aku sudah banyak menulis berbagai mimpi untuk diwujudkan di suatu hari dan rencana konkrit yang aku lakukan sejak aku selesai menulis di buku infinity  bersampul biru yang aku bawa setiap hari kemanampun selagi aku membawa ransel, termasuk jika aku harus bertemu seseorang yang sangat sakral sekalipun aku akan tulis dan memgang buku itu erat-erat ia sahabatku, melawan lupa terhadap mimpi-mimpiku dan buku - buku yang telah di baca.

Kecintaan ku terhadap Indonesia itu memuncak, disaat aku membaca dan menonton Film Laskar Pelangi dan Buku2 seri ke 2 dan ke 3 yang berhubugnan dengan Laskar Pelangi yap, Sang Pemimpi dan Edensor. aku selalu bersyukur aku dapat diberi kesempatan membaca buku dan menonton filmnya secara gratis di internet, disitulah aku mendeklarasikan dan memiliki mempunyai filosofi tersendiri "mimpi adalah kunci untuk kita menakulkan dunia, berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya ".  sebagai pemuda blasteran batak dan Sunda aku menjadi pribadi yang keras, sekalipun aku tak mengerti filosofi para leluhur ku dulu. tapi yang pasti  aku beranggapan "sesusah hidup, apapun itu baik kamu menjadi kuli di negeri sendiri, suatu saat kamu akan kembali ke sana kehidupan yang kekal, abadi yang telah direncanakan".

Mulai dari situ aku memulai mimpi itu dengan antusias, aku lahap novel Bacharudin Jusuf Habibie hanya  dengan beberapa hari, aku juga melahap cerita Prof. Ichsan Setya Putera, guru besar Insitut Teknologi Bandung yang sempat membalas surat elektroniku yang membuatku girang gak karuan di sekolah bahkan semakin membuncah bahwa aku makin mencintai dan terus bermimpi dan bekerja keras untuk menjadi seorang ilmuan penerbangan, dan E-book Perjalanan Generasi Emas PN ITB. aku terasa bertemu ilham dan figurku yang aku mulai aku temuin itu.

Hari-hari aku ceria, seperti biasa main game di komputer kelas, berolahraga, atau sekedar melirik malu melihat gebetan di kelas sebelah yang semakin hari makin cantik. but that's not my goal, aku uninstal dan tap out, membiarkan gebetan yang minta di kodein lepas begitu saja hingga akhirnya ia benar2 lepas, semua rutinitas berubah seminggu pertama aku mulai makin rajin dan banyak menulis, sepertinya aku akan menemukan jati diriku, terus berjuang, belajar larut malam, apakah efektif ? setidak nya aku berusaha. 

Festival film yang menggiurkan tak ku gubris, ajakan untuk sekedar berjalan2 seperti pemuda lainnya, nongkrong di selasar alun2 atau berorganisasi dengan teman2 lainnya, hari itu aku tutup aku benar2 ingin merubah untuk mewujudkan mimpiku. 

Beberapa bulan setelahnya  aku memutuskan untuk pindah kelas, dulu aku bersikap arrogant, malas, si pengargumen yang congkak, temen2 selalu bilang kau itu "kereng", pembuly dikelas, dan langganan bertemu dengan bu Dedeh, tapi disisi lain itu aku adalah sahabat dekat mereka semua, mereka tak menganggap itu suatu hal yang menakutkan justru kalahnya mereka itu membuat mereka menjadi orang-orang memperbaiki diri termasuk juga diriku kadangkala kritikannku di lempar dengan buah manggis, atau buah durian. Jika buah durian aku akan pakai tameng, minggu2 berikutnya mereka membawa obat merah dan perban, dan bersahabat seperti biasanya. 

Nilai2 ku naik drastis pasca pindah kelas, bahkan di Try Out aku bisa menyabet peringkat ke-7  iya walaupun ku tahu dan kedua terbaik di kelas ipa 2 disaat Try Out. selebihnya dikuasa IPA 1.  teman2 ku IPA 1 ini bukanlah suatu hal yang kalian anggap bahwa aku dapat sabda tapi karena aku sudah memulai mimpiku, memulai segalanya, mimpi itu yang menggerakan. tapi... aku tidak bisa menyembunyikan segala kekacauan ku terhadap pelajaran Matematika dan Kimia, aku selalu berada dalam pojokan kelas ketika pelajaran ini berlangsung, kadangkala aku pamit ke mushola saat pelajaran berlangsung aku biasanya sekedar solat dhuha dan mengadu pada sang khalik. menulis rancu di kelas.  kadangkala ingin rasanya memecah keheningan pertanyaan bu Dedeh  dengan bangga memegang spidol atau memecahkan permasalahan matematika yang bu Dini juga males nguliknya yang memang bukan tugas guru untuk melakukan hal itu semua. aku jatuh cinta pada pelajaran sejarah, aku berantusias membaca  beragam artikel dan tulisan berargumentasi dikelas bak dosen di depan teman2, kadangkala teman-teman malas untuk menulis dan membaca untuk pelajaran sejarah sehingga mereka akan lebih senang mendengarkan penjelasanku  yang kadangkala aku selipkan opini ku, karena disaat itulah aku akan memulai cara berfikir kritis. aku selalu senyum-senyum saat teman-teman menjawab pertanyaan sederhana yang belum mereka dapatkan, dalam setiap pelajaran sejarah yang paling aku tunggu adalah  clue-clue Pak Aliyudin, aku terpesona dengan beliau sejauh itu pemikirannya dan kritis disaat beliau mengajukan pertanyaan aku tak langsung menjawab, aku kupas dulu pertanyaannya dan membuangya. sehingga lengkap dan sampai tujuan. ternyata itu yang tersirat dari seorang guru sejarah yang aku kenal. 

Pertanyaan guru BP disaat di kelas selain Touring Da Jogja adalah jelaskan mimpi kalian!, selalu aku dengan bangganya mimpi-mimpi itu aku tulis, menjadi Ilmuan Penerbangan, Kuliah di ITB dan MIT.USA dengan model pesawat kapsul aku meyakini model in akan menjadi pesawat paling aman di peradaban Manusia yang aku kolaborasikan dengan pemikiran Saintis USA, aku pasti menemukannya di Al-Quran dan alam. itu tekadku.

Tamparan Matematika dan Kimia tiap kali menghantui, padahal aku sudah googling dan buka Youtube dari website Tanya-tanya.com, kalau matematika aku selalu mencoba memahami, tapi itu tidak aku temukan. mungkin pondasinya sudah hancur lebur aku terlalu bodoh dua tahun terakhir ini. sekarang aku akan memulai UAS, UN dan SBMPTN.

 SNMPTN dimulai aku memilih jurusan yang relevan dengan visiku. dengan nilai yang seadanya, aku terlalu besar berharap dengan SNMPTN, saat dinyatakan gagal aku benar-benar jatuh berantakan, berhari-hari aku tidak sholat, takut, marah, sedih, bercampur jadi satu.  benaku adalah tidak habibie tidak mengajarkan ini habibie figurku yang paling ampuh, aku harus berfikir cepat, berfikir radikal saja dan tekuni itu" itu habibie ajarkan realistislah generasi penerus, ia membisikan di benak. 

Hooooi Matematika... Kimiaa.... aku tidak kuat lagi ampun, aku mengganti haluan. malam itu aku menata rapi rak-rak ku yang memang sering berantakan, malam2 itu juga buku-buku itu aku peluk dengan erat, aku rasa ada perasaan yang berat terjatuh dalam aku sampai tertidur beberapa saat sambil memeluk buku-buku paket dan buku tulis itu. "seperti ada yang mengatakan, mas, kamu belum maksimal lho, kamu masih di selimuti rutinitas dan membuang waktu terlalu banyak di sekolah dan online, ayoo lah mas kamu bisa kok mewujudkan mimpimu itu jangan K.O begitu saja, " tapi disisi lain, tapi aku gak kuat, aku harus bertemu dengan dia-dia yang aku minati sejak lama, maafkan. aku terbangun dan menaruh buku2 itu lagi ku susun dengan rapi. "terimakasih atas tamparan itu bu Dedeh, ledekan itu Bu Dini, ".


Malam-malam aku memulai segalanya, mencintai sejarah, aku tertidur larut, kadangkala sambil membawa kopi untuk begadang menghabiskan malam2 dengan buku dan e-book baru untuk menaklukan SBMPTN - Soshum (test  tulis). belajar ku menggila, aku lupa waktu. kesekolannnya aku terbangun pagi dan membuka buku lagi. mencoba soal2 lagi, senang saat beberapa soal dapat terjawab.

Pengumuman SBMPTN pun tiba, deg-degan sekali har itu, hari-hari doa semakin khusyu, memohon ampun,
namun hasilnya pun Nihil, aku dinyatakan gagal lagi di SBMPTN, iya aku faham, aku mengerti strategi ku salahkan? iya engkau maha paling benar, mulai saat itu aku menutup diri, apaan? doa? kamu harus berdoa dan berusaha, mereka berjalan seiringan, daaaaaan jangan lupa takdirmu, udah jalannya, padahal dengan pede aku belajar hingga larut. bangsaat aku gagal. mereka gampang banget lulus SBMPTN, menulis di Instagram, dan Sosmed lainnya, anjingg, tolol, dasar bodoh, dungu, mati saja kau, itulah hujatan ke pada diriku sambil membogem mentah        pipi kiri dan kanan.  sesekalipun aku tak pernah menyebut itu ke orang karena aku yakin kata2 itu akan menyakiti hati seseorang dan itu akan mengahalangi aku untuk sukses, malam itu aku tak terbendung, dasar pemerintah bodoh, gak bisa membedakan, Bahkan Ir. Soekarno yang terhormat itu, yang aku kagumi masa kecil hingga, karakternya dan pemikirannya yang luas itu tak luput, Pak Soekarno kita hidup dijaman mu? kami udah hidup di jaman modern, masa kami mengikutu standar bod*h kemenristek dikti, Pendidikan hak segala bangsa!, UUD sudah tidak relevan lagi? aku tidak ikut tawuran, tak pernah terfikirkan alhkohol, rokok, dan balap liar, melawan guru, tak pernah terbesit difikran ku hal-hal seperti itu prestasi akan aku unjukan aku selalu siap selagi aku bisa, tidak layakah masuk PTN?


 Tidak, kamu tidak layak, kamu bukan kesitu, hingga disuatu hari aku mengingat diskusi dengan guru fisika dan biologi yang aku kira mereka adalah memiliki pemahaman yang baik tentang penghayatan hidup, aku yang   terkagum akan kekuasaan Allah saat Pak Wawan memulai diskusi alam semesta dengan bahasa fisika dan Al-Quran. kala itu aku mengingat teori darwin dan teori2 fisika lainnya tentang evolusi, yang paling relevan adalah "Seleksi, seleksi & seleksi hanya yang memiliki kompetensi yang dapat melanjutkan kehidupan Jerapah pendek tidak ada yang menjamin kehidupannya".

Hingga saat itu juga aku tidak mengenal semangat anak2 laskar pelangi, ikal dan manggar, mereka tidak mewariskannya terlalu lama, aku terlalu jauh jatuh untuk memulai mimpi2 lagi, aku memiliki kesempatan untuk bekerja itupun terseleksi dengn saingan yang lainnya. aku sudah berkelana    kemana-mana? iya aku sudah berkelana dalam jauh pemikiran, termasuk artikel2 filosofi yang aku sering lahap kadangkala aku tak mengerti dan menjadikannya script film ku, hobi2 ku yang lainnya. 

aku mungkin memiliki kesempatan lagi untuk peruntungan tahun depan, aku harus bekerja, menjadi apapun, menjadi kuli, kuli di negeri sendiri, karena dengan itu aku dapat memulai mimpi itu lagi,   di bidang lain, atau menjadi introvert yang tak berguna, karena biasanya kuli adalah extrovert, keseriusan ku berfikir mungkin tidak kan berguna, hobi ku membaca buku, hal baru yang aku anggap menarik artikel2  filsafat, kelas filsafat di youtube, tidak akan berguna aku akan berhenti sementara. hingga aku bertemu di suatu titik, titik itu adalah

Mungkin Ilmuan Penerbangan tidak tersampaikan, aku harus realistis, lingkungan luar ada di dalam tiap kita, kita ada di dalam tiap mereka, bersatu padu.






Komentar

Postingan Populer