Hujan Di Mimpi
Semesta bicara tanpa bersuara
Semesta ia kadang buta aksara
Sepi itu indah, percayalah
Membisu itu anugerah
Seperti hadirmu di kala gempa
Jujur dan tanpa bersandiwara
Teduhnya seperti hujan di mimpi
Berdua kita berlari
Semesta bergulir tak kenal aral
Seperti langkah-langkah menuju kaki langit
Seperti genangan akankah bertahan
Atau perlahan menjadi lautan
Seperti hadirmu di kala gempa
Jujur dan tanpa bersandiwara
Teduhnya seperti hujan di mimpi
Berdua kita berlari
Seperti hadirmu di kala gempa
Jujur dan tanpa bersandiwara
Teduhnya seperti hujan di mimpi
Berdua kita berlari.
Puisi diatas itu ngingetin, waktu itu relatif,
Puisi itu ngingetin ama rencana besar yang disusun,
Puisi tiu ngingetin kalau kita tengah berada dijalan yang salah
membentuk simfoni, lirih membuncah indah, kampus merah muda inilah jalan yang ku terima, ku tempuh, untuk kehidupan yang hakiki katanya....
Jendela, Kursi, dan gedung tinggi menjulang, tak sepi hingga larut.
ialah Universtias Pamulang,
Komentar