Detik Detik Kereta Berangkat
Jam 12 ataupun jam 1 malam tetap aku meneguk secangkir yang tidak aku nikmati rasanya, aku tak peduli dengan rasa kopi itu, manfaat yang besar itu yang aku dapatkan, biasanya akan melek, dan tetap bertahan hingga fajar menjelang, biasanya aku hanya tidur 4 jam dan belasan menit di kereta, lemas dan jantung berdetak lebih kencang, tapi puas rasanay aku menggunakan dengan baik, ini pasti tidak akan jauh dari Kebiasaan bpak Habibbie.
Rutinitas ini terulang kembali dulu aku sering melakukan ini disaat SD dan SMP, tidak begitu besar sih, siangnya memang aku habiskan untuk bermain yang tidak penting tapi begitulah aku... tak suka di dikte dan lingkungan yang mendukung seperti itu, kali ini aku sudah berkuliah di Bintaro, sangat bersyukur rasanya sudah dapat mengenyam pendidikan tinggi disini.
aku pergi menaiki Commuter Line Jabodetabek, itu Transportasi tahun 80an ala jepang yang singgah disetiap stasiun setiap 10-45 menit sekali, ada banyak sekali orang yang menggunakan transportasi yang murah meriah ini, namun memang jauh dari kata nyaman, wajarlah penduduk jawa memang padatnya luar biasa. di setiap duduk, di setiap sudut2 kereta selalu ada yang memiliki kesibukan sendiri, memutar mutar gadget adalah hal yang tak pernah luput di tangan mereka, disamping lain mereka yang duduk menyandar pasti berkutat dengan buku - buku mereka seperti itulah lingkungan yang aku temui.
Disini juga aku selalu termotivasi dengan mereka, biasanay mereka memiliki kulit yang bersih, bicaranya memperlihatkan kecedasan, kalau di gerbong selalu bersikap gentleman, bahasanya sopan, tidak menjengkelkan, atittute baik. saat ini aku sudah di titik ini, aku sangat bersyukur, tapi seperti pada umumnya aku sudah menemui diriku sendiri perlahan tapi pasti, tidak masalah harus ditolak tiga universitas teknik, dan beralih ke akuntansi.
dengan begitu bukannya masalah tidak ada usainya, finansial menodong kembali, aku harus memutar otak dengan biaya yang besar untuk dapat ke kampus harus segera di minimumkan, memang sangat menyulitkan, lama kelamaan jika tidak cepat bergerak aku akan putus Kuliah, tapi itu tidak akan menyulitkan, ikhlaskan lagi untuk fokus, tapi tidak masalah aku yang akan Pendefinisi ulang kebenaran.
Komentar