Mengubur Mimpi

Ada kalanya kita berada dalam titik jenuh, titik jenuh itu tidak selalu mutlak kita yang ciptakan. ia mengalir begitu saja, di setiap hari - hari yang kita jalani, menjelma menjadi monster ganas yang kadangkala kita takut untuk membuka mata, tetapi ia nyata ada yang siap menerkam.

Sama halnya juga mimpi, tidak gampang untuk terus mempertahankan mimpi, dengan beragam persoalan yang ada. disisi lain kita akan menemukan cara - cara gila untuk mewujudkan mimpi, keraguan datang seolah jalan itu buntu, namun ada juga cara  - cara yang gampang membuat nyaman, sesuai logika berfikir dan sangat mudah untuk direalisasikan, yaitu mengubur mimpi.

Ada saatnya aku selalu berada dalam titik ini, merasa lelah dan tidak pantas untuk membawa mimpi ini, pasalnya mereka yang telah bercerita tentang susahnya mimpi itu adalah orang - orang yang beruntung, aku takkan kuat untuk menhadapi dengan kondisi yang seperti ini, kondisi yang tidak kehendaki banyak orang diluar batas kewajaran.

I.R.I .....
Penyakit hati yang akan membelenggu mimpi dalam - dalam, ia datang bak pangerang tapi ia menusukmu dari dalam, mungkin seketika kau akan berpuas diri  dan berada dalam jalan yang benar, tapi tidak jalan yang di anggap benar belum tentu menunjukan pada tujuan mu yang Hakiki. logikamu dapat berfikir dengan hal yang muncul didalamnya. tetapi suatu saat kau baru menyadari kalau jalan itu buntu tak akan bertemu titik ujungnya.

Dilematis, yang membuatku harus bertarung nyawa sekali lagi ber SBMPTN, padahal secara logika satu tahun ini tidakakan cukup untuk sampai kesana, sedangkan teman - teman sudah diantar oleh ayah dan ibyunya untuk menjadi kebanggaan, siap mengarungi semesta yang sudah menyambut dengan lebar..

Tak apa, kadangkala aku juga sejenak berfikir kapan saatnya aku harus bersyukur, tetapi aku juga berfikir kapan saatnya aku harus bekerj akeras seperti para pendahulu yang ada, Nabi Muhammad, Mr. Habibie dan banyak para cendekiawan yang dulunya tidak mudah untuk menghadapi masalah yang hingga kin merekalah yang patut dikenang.

Kalau bicara mimpi aku selalu lantang, selalu ingin menjadi nomor satu, selalu ingin didengar, selalu ingin memulai segalanya, hati ini selalu bergetar ketika mendegaar mereka yang dengan mudah lulus masuk pergururan tinggi negeri.

Disitulah semangatku bangkit, berapi - api ingin hidup sejahtera layaknya mereka, duduk di perpustakaan UI hingga jam & malam adalah hall yang aku inign rasakan atau hal yang sama juga aku inginlakukan dilab Aeronautika ITB, aku ingin bergerak bersama orang - orang yang tekun orang - orang yang congkak, sombong, tapi cerdas dan berkacamata lalu menjadi taat dengan agamanya menjadi simpati, peduli lingkungan dan umat beragama, yang digadang - gadang kehidupan mereka adalah kehidupanyang ideal, mencerdaskan anak bangsa membuat pengaruh positif.

Tapi....
 ada saatnya  aku harus berkata lelah, aku bukan manusia yang penuh tahta yang segalanay diturunkan oleh garis keturunan, aku tak sanggup lagi membuat cerita ini, memang sesuatu yang paling menyiksa adalah diri sendiri, aku mungkin tak seberuntung para pendahulu yang dulunya hidup dengan nekat tapi mudah, saat ini masalahnya adalah mereka berkoar terlalu besar, tapi tidak melihat bahwa yang diprovokasi adalah orang yang tidak tahu segalanya, ia akan merangsek masuk tapi akan gagal juga, 

sudah saatnya turnaround, kita definisi lagi ulang kebenaran yang telah lama kita buat, kubur ia dalam belenggu, sekalipun ia berontak inign dkeluarkan, katakan padanya bahwa tidak semua orang mmepunyai peluang itu, jutaan peluang itu ada di seitiap logika - logka yang dapat kita perhitungkan. 


Dan perhitungan itu akan ada gunanya jika kamu menggunakan nalar berlogika yang benar, sudah dijalan yang pastikah kamu? jika sudah ada perhitungan tetap kemas buku, laptop, uang, berbereslah kamu yang sambil kuliah di PTS atau kamu yang lagi kerja cepat selesaikan kerjamu, atur schedule untuk masuk Kampus mu. tetapi jika tidak memungkinkan, nalaar berfikir sehatmu berkata negatif, sekarang saatnya kamu memulai mendefinisi kebenaran yang ada, jangan takut, Jalan Allah adalah yang terbaik. La Tahzan Inallahuwamaanna.










Komentar

Rahayu mengatakan…
Lama gak posting tulisan ya

Postingan Populer